Pengelaran Wayang Kulit dalam Rangka Adat Desa Sedekah Bumi
Desa Tenajar Kidul bergembira dalam kehangatan tradisi adatnya saat menggelar pengelaran wayang kulit yang megah, memukau, dan penuh makna dalam rangka perayaan Sedekah Bumi. Dalam gemerlap lampu obor dan semangat kebersamaan, halaman Desa Tenajar Kidul menjadi panggung bagi pertunjukan yang menarik hati ini, dihadiri oleh tokoh masyarakat, RT, RW, serta tokoh pemuda. dan masyarakat desa tenajar kidul sekitarnya
Acara yang dimulai sejak siang hari hingga menjelang subuh ini menyajikan pertunjukan wayang kulit yang sangat menarik. Dengan irama gamelan yang memukau, para dalang menghidupkan tokoh-tokoh pewayangan dalam lakon-lakon klasik yang sarat dengan pesan moral dan kearifan lokal.
Dalam suasana yang penuh kekaguman, tokoh-tokoh masyarakat, RT, RW, dan tokoh pemuda duduk bersama, menikmati pertunjukan yang penuh dengan cerita-cerita klasik yang menghibur dan menginspirasi. Mereka tertawa, terpesona, dan terinspirasi oleh keindahan cerita yang disampaikan dengan begitu apik oleh para dalang.
"Acara seperti ini sungguh memperkaya budaya dan tradisi kita," ungkap salah satu tokoh masyarakat. "Wayang kulit bukan hanya sebagai hiburan semata, tetapi juga sebagai media untuk menyampaikan nilai-nilai kehidupan dan kearifan lokal kepada generasi muda."
Sementara itu, tokoh pemuda berpendapat, "Acara seperti ini memperkuat ikatan antargenerasi dan menjaga kelestarian budaya kita. Ini juga menjadi kesempatan bagi para pemuda untuk belajar dan menghargai warisan budaya yang telah ada sejak zaman nenek moyang kita."
Pertunjukan berlangsung hingga larut malam, memukau semua yang hadir dengan keindahan budaya yang disajikan. Di tengah gemerlap lampu obor, suara gamelan yang merdu, dan bayangan wayang yang menari-nari di layar putih, terasa hadirnya keajaiban dan kekuatan warisan budaya yang abadi.
Ketika fajar mulai menyingsing, dan matahari bersiap untuk menyambut pagi yang baru, pengelaran wayang kulit ini menjadi simbol dari keberanian untuk menjaga dan memperjuangkan tradisi, serta semangat untuk tetap memelihara kekayaan budaya warisan nenek moyang.
Semoga pengelaran wayang kulit ini tidak hanya menjadi acara sekali dalam setahun, tetapi juga menjadi bagian yang tetap dalam agenda kegiatan budaya masyarakat Desa Tenajar Kidul, terus menginspirasi, menghibur, dan memperkaya jiwa serta pikiran mereka dalam setiap penampilannya.
Kirim Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin